# monolog KEPADA KAWAN Sehabis lelah dilanda tanpa henti, Semalam bertarung meresap perih, Dan bila nanti arahnya datang berbeda, nikmatilah Dan bila nanti malam masihlah cukup panjang usapkan selalu doa kepada jiwa-jiwamu. Tak perlu kau menyingkap Atau mengalahkan matahari. Cukupkan dirimu untuk menjadi cahaya atas hidupmu kepada kegelapan. Dan jika nati aku tak dikenali lagi aku ceritakan kepadamu kawan: “Aku bisa percaya sebuah keajaiban dan semestinya engkaupun juga harus percaya Karena Tuhan tak akan meninggalkan kita”. Dan bila nanti suaraku tak terdengar Ketuklah pintu hati rasakan resapan embun yang selalu jatuh dipagi hari hinggap dijeda jendela. Begitulah tunas-tunas kehidupan selalu dimulai untuk tumbuh, berkembang , berjalan lalu terbang kembali. Semua tak ada yang mudah kawan. Semua tak seperti yang selalu kita bayangkan. Aku menetapkan pilihan untuk berdiri pada tepat yang sama Tapi tidak untuk menunggu. Bermimpilah dan kejar Air mata akan membu