Rest In Peace Chester Bennington (1976-2017) You’ll be Forever in My Heart:)
My heart is broken, My soul will never be put back together.
You took part of me with you Chester.
Thank You for everything, you’re my inspiration, my idol, my hero and my hope.
I’ll always love you and you’ll be forever in my heart.
I’m just so heartbroken and crying as I write this post.
Ya, saat menulis tulisan ini saya sedang meneteskan air mata. Tidak
pernah membayangkan akan kehilangan satu-satunya artis yang paling saya
kagumi dan berpengaruh dalam hidup saya. I’m still shocked, sad and
denial. Chester Bennington, meninggal bunuh diri tanggal 20 juli 2017 di
rumahnya di LA. Berita tersebut membuat hati para fans (khususnya saya)
hancur berkeping-keping. Jujur saya masih sedih hingga hari ini.
I
dont think I would love any any other artist the way I love Chester. My
love for him is endless and nothing will ever compare.
Chester Bennington adalah artis pertama
yang saya cintai (call me lebay, crazy or whatever, I dont care), dia
satu-satunya artis yang saya ‘cinta’ dan kagumi sejak berusia 11 tahun,
sejak menonton music video Crawling di MTV. In my opinion (mind), tidak
hanya sempurna secara fisik, His voice was so incredibly amazing. And I
believe He’s the greatest vocalist in our music history! (His voice is
so captivating that you can feel his emotions in every song that he sang
and screamed). His voice does something to my soul in a goodly way.
Hingga saat ini dan selamanya perasaan
cinta kepada seorang idola ini akan terus ada. Lewat suaranya (like
people said, he screamed like demon but sing like an angel) saya jatuh
cinta dengan Linkin Park, yang merupakan band favorit saya hingga saat
ini.
He’s impacted and changed lives. He rescued so many lives and depressed hearts.
Lewat
lirik lagu linkin park, suara dan musiknya, Chester bersama Linkin Park
seakan mengerti struggle yang dihadapi para fans, their music is like
therapy. Their music save us and bring life to people. I feel like Ican
feel his pain and anger, but also hope and life. (Chester & Linkin
Park made me a better person, their music has had tremendous healing
capacity! Thank you so much!)
Satu hal yang juga membuat saya sangat
salut dengan Chester Bennington selain talenta, fisik, personality,
adalah dia selalu menjadi role model yang baik untuk para fans &
masyarakat.
Dengan
segala masa lalunya yang kelam (sexual abuse, broken home, drug abuse,
dll) dia selalu tampil positif, menginspirasi fans, memberi semangat,
menjadi ayah dan suami yg baik untuk anak dan istrinya, selalu
menunjukkan pribadi yang baik dan humble kepada fans&semua orang,
tidak pernah sekalipun ia menunjukkan bad behaviour kepada publik
meskipun ia memiliki masalah pribadi (seperti kebanyakan artis saat
ini,) dan dia tidak pernah berlaku kasar kepada fans ataupun haters.
Dia
tidak pernah membiarkan fans/orang lain tau jika dia sedang sedih atau
memiliki masalah (i.e; dalam interview 2017 kita baru mengetahui saat
dia bercerita, bahwa dia beberapa bulan/tahun lalu ia kembali mengalami
ketergantungan alcohol/depresi dan memutuskan untuk bangkit!) disana ia
ingin menunjukkan kepada fans bahwa ia berjuang dan menghadapi itu
semua.
Namun memang seperti yang dikatakan, he’s save so many people’s live but he cant save himself.
Bahkan dulu dalam sebuah interview ia
menceritakan depresi dam masa lalunya yang kelam (saya pun saat itu
membaca sangat terkejut hingga meneteskan air mata), dan dia mengatakan
bahwa dirinya memaafkan orang-orang yang menyakitinya, dan tidak ingin
ada dendam. :'(
Di
album terbaru One More Light, memang sebagian besar dari pengalaman
Chester, meskipun sebagian besar lagu ditulis oleh Mike Shinoda bersama
beberapa songwritter. Seperti album Linkin Park sebelumnya, kita
mengerti bahwa dirinya sangat berjuang melawan depresinya (lagu lagu
seperti heavy, talking to myself, nobody can save sangat terlihat
jelas.) namun hampir semua fans tidak sadar bahwa sebenarnya dia masih
menyimpan luka. Mungkin ini menjadi salah satu penyesalan saya, sebagai
fans. Bagaimana bisa kita tidak tau jika ia begitu menderita,
menyembunyikan hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya?
Saya yakin dia punya alasan untuk itu. Kita tidak pernah tau apa yang
setiap orang alami, dan bagaimana hidup yang mereka jalani.
The prettiest smile hides deepest secret.
Chester Bennington sebelumnya tergabung
dalam band Grey Daze. Di tahun 1997, diulang tahunnya yang ke 21 ia
mengikuti audisi sebagai vocalist band Xero (yang kemudian berganti nama
menjadi Linkin Park). Bersama Chester, Linkin Park menjadi band yang
paling sukses dan fenomenal dalam generasi millenium. Para sahabat dan
teman-teman Chester bahkan mengatakan Chester adalah pribadi yang ceria,
dan pekerja keras. Ia juga sangat yakin akan Linkin Park di awal
penolakan label besar terhadap mereka, karena ia sudah mengorbankan
banyak hal saat bergabung di Linkin Park.
Melalui interview, lptv, video-video
lainnya, Chester memang pribadi yang periang, dia selalu terlihat
gembira, tersenyum, bahagia dan sangat humble kepada fans. Saat
meet&greet 2011 lalu yang merupakan pertemuan pertama (dan terakhir)
saya dengannya terlihat jelas ia adalah sosok yang periang dan sangat
menyenangkan. Saya ingin sekali mengatakan banyak hal saat itu (Damn! I
wish I could turn back time!) Sehingga banyak yang tidak tahu (termasuk
saya) jika depresi, kesedihannya atau pun masalah ketergantungan
alcohol di masa lalu masih ada.
-His Dark Past and My love for Chester, From Hybrid Theory Until One More Light-
Di Usia 13 atau 14 tahun, saya masih
duduk di bangku sekolah dasar, pertama kali melihat Chester saat music
video Crawling tayang di MTV. Pertama kali terbesit dalam benak saya
adalah seorang vocalis band rock yang sangat tampan dengan suara yang
luar biasa dan unik. Dimulai dari mendengarkan kaset Hybrid Theory milik saya setiap hari, hingga kemudian saya menjadi big fan Chester
dan Linkin Park (I’m only 11, so Im super crazy about him:D ) wkwkwk..
Kemudian
saya mulai mengikuti perjalanan mereka mulai dari album Reanimation,
Meteora, Collision Course, Minutes To Midnight, A Thousand Suns, Living
Things, The Hunting Party, hingga One More Light yang merupakan album
terakhir mereka. Duet antara Chester dan Mike yang sempurna (dengan
karakter vocal dan kepribadian yang kontras) menurut saya juga salah
satu alasan mengapa Band ini menjadi Band yang paling saya kagumi.
Saya pernah mengalami masa-masa sulit
dalam hidup saya, pengalaman buruk ketika berada di sekolah dasar,
kestabilan emosi, dan hal-hal sulit lainnya. Selain keluarga, musik
mereka lah salah satu alasan saya dapat melalui itu semua. Seakan suara
Chester adalah bentuk teriakan saya selama ini, suara dan musik mereka
berbicara kepada jiwa saya (no joke, His voice, Linkin Park music healed
me too many times:)
Suara
chester yang dapat berteriak (best screamer in history for me!) namun
juga sangat indah jika bernyanyi membuat saya semakin kagum, rasa
tergila-gila di masa SMP&SMA menjadi rasa cinta, bangga, kagum dan
respect kepada Chester dan Linkin Park. Trust me, NO ONE can sing like
him, someone who can go back and forth between extremely soft singing,
singing aggressively and screaming! He’s so Damn GREAT!. Dapat dikatakan
Chester dan Linkin Park menjadi inspirasi dan semangat dalam kehidupan
saya. (Dear Chester, you’re such an incredibly talented and beautiful
soul!) Saya selalu mengikuti perjalanan mereka. Meskipun saya sempat
mengagumi beberapa artis lain, but theres no one can compete my love for them (chessy? Yes , Maybe. But I love them so much).
Semua lagu di album mereka memiliki
makna. Sebagian besar adalah tentang pengalaman Chester. Jika
membicarakan satu persatu tentunya akan menjadi tulisan yang sangat
panjang dan melelahkan bukan karena menulis tapi lelah karena saya tidak
akan dapat berhenti untuk meneteskan air mata. Saya pernah membaca
dalam satu interview, saat menulis Hybrid Theory, Mike (Shinoda)
meminta Chester untuk menceritakan pengalaman hidupnya, dimana kemudian
mereka bersama menuangkan kisah itu menjadi sebuah lagu.
Ada
beberapa kenangan saya terhadap lagu-lagu mereka, seperti merasa bahwa
lagu Numb adalah seperti pengalaman saya (I have super bad experience
when elementary school), menangis ketika mendengar Breaking The Habit
untuk pertama kalinya (Its so beautiful!), dan semua lagu mereka pasti
mengingatkan saya akan banyak hal.
Sayangnya saya baru dapat mengerti lirik
mereka di bangku SMA (2007, Minutes to Midnight era). Saya baru mengerti
kepedihan dan masa lalu kelam yang dialami Chester. Chester memang
mengalami masa lalu yang kelam. Thanks to internet, sekitar tahun 2014
saat duduk di bangku SMA saya baru mulai benar-benar mengerti arti lirik
lagu Linkin Park yang sebenarnya (saat SMP saya tidak pandai
berbahasa inggris dan internet belum se-populer sekarang). hehehe..
Akhirnya
saya mengerti bagaimana perjuangan Chester menghadapi masa lalunya yang
kelam mulai dari broken home, sexual abuse, ketergantungan drugs dan
alcohol, perceraian, trauma, depresi, (yang masih tidak tau silahkan
googling sendiri karena jika saya menjelaskan mungkin saya akan kembali
meneteskan air mata). Kemudian bagaimana ia memilih untuk bangkit dan
terus berjuang dibandingkan dengan menyerah.
Setelah
sukses lewat Hybrid Theory dan Meteroa, studio album selanjutnya
Minutes to Midnight adalah album yang tidak kalah fenomenal. Di album
ini jenis musik Linkin Park lebih dewasa, dan Linkin Park menjadi SANGAT
populer pada masa itu (mereka selalu populer sejak Hybrid Theory :).
What I’ve Done sangat fenomenal. Setiap anak-anak sekolah, orang
dewasa pun menyanyikannya. Seperti kembali ke tahun 2007, setiap hari
lagu radio selalu memutar lagu mereka. Dan saat ini jika kita mendengar
Lagu2 seperti Shadow of The Day atau Leave Out All The Rest pasti kita
(SAYA) akan menangis. Di Album ini juga Linkin Park juga memasukkan
nilai-nilai sosial ke dalam lagu-lagunya. Saya tambahkan, Linkin Park
memang selalu dikenal dengan band yang sangat peduli dengan isu-isu
sosial yang terjadi (charitable? yes!). Music For Relief khususnya.
(Music For Relief was founded by them in 2010 for raise funds and
awareness for humanitarian causes! Google that! ).
Beralih
ke A Thousand Suns hingga Living Things, Linkin Park mulai mendapatkan
beberapa kritikan atas perubahan musiknya, Lagu The Catalyst, hingga
Burn it Down dirasa terlalu pop. Namun menurut saya album ini tetep
menjadi masterpiece bagi saya. Melalui banyaknya LPTV, video interview,
live, saya semakin mencintai band ini dan berharap nantinya saya bisa
terus mendengarkan lagu mereka hingga saya tua dan tentunya mengenalkan
band ini kepada anak-anak saya. :)
Saya
pernah mengatakan bahwa 2017 adalah tahun terbaik bagi saya karena
Linkin Park akan merilis album One More Light di tanggal 19 Mei. Dengan
segera saya memesan albumnya dan mendengarkannya dengan perasaan amat
bahagia. Namun justru yang terjadi adalah sebaliknya. This is funny
because this is the worst year for me. One More Light justru menjadi
album terakhir Linkin Park bersama Chester. Fans Linkin Park berduka, LP
memorial all around the world, dan semua artis menyanyikan tribute
untuk Chester, Its beautiful but so HEARTBREAKING!
One
More Light bagi saya adalah sebuah masterpiece. Chester dan Linkin Park
selalu membuat saya bangga dan selalu membuat saya menjadi orang yang
lebih baik. Entahlah ini merupakan suatu kebetulan atau disengaja, jika
ditelaah melalui setiap lagu di album ini seakan nyanyian selamat
tinggal Chester.
Saya yakin Chester mencintai keluarganya,
Linkin Park dan juga kita para fansnya. Dalam lagu yang ia nyanyikan
hingga interviewnya kita bisa mengerti dan memahami itu semua. Dan dia
tidak ingin kita semua sedih, dia tidak ingin menyakiti siapapun. He
LOVED US ALL! Begitu juga dengan Linkin Park, selepas kepergian Chester
mereka bahkan menuliskan open letter untuk Chester. Its so beautiful and
heartbreaking at the same time. (Fans atau bukan fans, saya rasa kalian
perlu membaca open letter tersebut).
So, Thank you Linkin Park, not only for helped me get through a lot when I Was younger (until now), Thank
you for Chester too, I believe you brought him a lot joy as well, 20
years ago if you hadn’t met him he would never have those beautiful
moments and happiness:) Chester is the heart&soul of Linkin Park but
there will be no Linkin Park without Mike, Brad, Joe, Rob, Phoenix.
At the end, I’m sorry for this post. Im not a good writer (my
english is very bad, typo and silly words) but I just wanna say that I
love him and he’ll always mean a lot to me. Forever...
Dear Chester, Your voice was a
blessing, Thank you for saving so many of us, thank you for everything.
Im sorry we couldnt save you. Hope you in the better place now.
Like my friend said, “A Legend will never die, he will live in our hearts”
We’ll always love you, you will be forever in our hearts and our minds.. :) :)
-Hate, Pride, Vengeance and Fear are the
plague of the earth. Love, Kindness, compassion, empathy, and service
to the others are the cure – Chester Bennington (1976-2017)
SALAM DARI SAYA GIDION CHESTER ( LINKIN PARK SOLDIERS ) INDONESIA
Comments