Ada
masa aku ingin mencoba semua hal, menginginkan apa yang dimiliki orang
lain dan rasa ingin tahu akan hal itu begitu membuncah. Namun mengapa
hanya kesenangan yang sebenarnya itu tidak baik yang ingin aku ketahui
dan aku lakukan?
Tentu itu karena mereka tertawa saat menjalankan nya.
Hal yang aku rasakan. Entah mengapa apa yang dimiliki orang lain terlihat dan terasa begitu indah.
Mungkin karena aku belum memilikinya, jadilah terasa seperti itu. Keinginan yang membuncah yang mungkin hanya menimbulkan kesenangan terasa begitu didambakan,selalu merasa puas setelah mendapatkan nya bahkan walau dibilang tidak penting,sesuatu yang sia sia.
Apakah aku termasuk orang yang tidak berfikir?
Rupanya selama ini aku telah tersesat. Bukan karena tak tau harus kemana,melainkan karena tidak tau saat ini sedang berada dimana. Hanya berada disini, tentang indahnya dunia yang tak kekal adanya. Hanya permainan yang akan menuju siapa pemenangnya...
Aku tersenyum sinis membaxa kalimat ini. Seperti inilah aku saat ini. Tersesat bukan karena tidak tau arah, namun karena tak tau berada dimana. Dan terus berperan memainkan permainan yang hanya akan menuju siapa pemenangnya. Berlomba mencapai keindahan dunia yang pasti tak kekal, memuaskan hasrat dan gila akan pujian,bwrlomba memamerkan apa yang dimiliki.
Seperti itu yang kulakukan saat ini, ini sungguh memuakkan bukan??
.
Menjadi diri sendiri jauh lebih penting dibanding menjadi apa yang orang lain pikirkan. Ketika langkah mu berbeda dengannya, jangan kau langsung putar arah langkahmu. Penyakit kita adalah satu,kita sering kali tidak menghargai diri sendiri, ingin dan ingin selalu kita ucapkan seolah saat ini kita hanyalah dedaunan kering. Bukan apa apa dan sulit menjadi apa apa.
Menilai orang lain lebih mudah dari pada menilai diri sendiri. Kita tau apa yang baik untuk orang lain, tapi terkadang kita buta apa yang terbaik untuk ku.
Untuk itulah kita butuh seseorang untuk mengingatkan kita. Sering sekali aku menjadi diri yang dipikirkan orang lain, selalu ingin terlihat baik dan sempurna didepan orang lain, bukankah aku terlalu tajam pada diriku? Tak menjadi diri sendiri, tapi selalu berusaha menjadi yang diinginkan orang lain. Sulit, ya! Karena akupun tau seperti apa diriku sebenarnya.
Ketika ketidaksamaan jalan dengan orang lain menbuat aku ingin memutar langkah dan menyamakan lagi agar tidak berbeda.
Berjalan sendiri dijalan yang berbeda membuat kita merasa kecil dan ingin menyamakan jalan dengan lainnya. Karena takut akan kekecewaan dan takut akan kesendirian. Benar atau salah tidak diperdulikan asal tidak berjalan sendiri dijalan yang berbeda.
Ingin dan selalu ingin menjadi sesuatu yang hebat seolah kita bukan apa apa pasti pernah kita rasa, sulit rasanya merasa puas dan menghargai diri sendiri.
Tapi bukankah dengan menghargai diri sendiri merupakan suatu awal untuk mencapai kehebatan yang lainnya?
Hargai lah dirimu sendiri bila ingin dihargai orang lain. Jangan pernah menganggap kamu hanya dedaun kering atau remahan cookies yang tidak ada arti apa apa. Waktu akan tetap berjalan meski kita meminta untuk menunggu.sebap waktu adalah penghambat atau pemberi lukamu. Itu semua tergantung dari pemeliharaanmu akannya. Waktu tak akan pernah menunggu kita untuk memulai sesuatu untuk bisa berubah, ia akan berjalan sebagaimana mestinya, dan kitapun akan tertinggal jauh dari nya. Semakin lama menunda semakin jauh waktu yang berlalu dan nanti sampailah kita dititik dimana sesal menghampiri.
Tentu itu karena mereka tertawa saat menjalankan nya.
Hal yang aku rasakan. Entah mengapa apa yang dimiliki orang lain terlihat dan terasa begitu indah.
Mungkin karena aku belum memilikinya, jadilah terasa seperti itu. Keinginan yang membuncah yang mungkin hanya menimbulkan kesenangan terasa begitu didambakan,selalu merasa puas setelah mendapatkan nya bahkan walau dibilang tidak penting,sesuatu yang sia sia.
Apakah aku termasuk orang yang tidak berfikir?
Rupanya selama ini aku telah tersesat. Bukan karena tak tau harus kemana,melainkan karena tidak tau saat ini sedang berada dimana. Hanya berada disini, tentang indahnya dunia yang tak kekal adanya. Hanya permainan yang akan menuju siapa pemenangnya...
Aku tersenyum sinis membaxa kalimat ini. Seperti inilah aku saat ini. Tersesat bukan karena tidak tau arah, namun karena tak tau berada dimana. Dan terus berperan memainkan permainan yang hanya akan menuju siapa pemenangnya. Berlomba mencapai keindahan dunia yang pasti tak kekal, memuaskan hasrat dan gila akan pujian,bwrlomba memamerkan apa yang dimiliki.
Seperti itu yang kulakukan saat ini, ini sungguh memuakkan bukan??
.
Menjadi diri sendiri jauh lebih penting dibanding menjadi apa yang orang lain pikirkan. Ketika langkah mu berbeda dengannya, jangan kau langsung putar arah langkahmu. Penyakit kita adalah satu,kita sering kali tidak menghargai diri sendiri, ingin dan ingin selalu kita ucapkan seolah saat ini kita hanyalah dedaunan kering. Bukan apa apa dan sulit menjadi apa apa.
Menilai orang lain lebih mudah dari pada menilai diri sendiri. Kita tau apa yang baik untuk orang lain, tapi terkadang kita buta apa yang terbaik untuk ku.
Untuk itulah kita butuh seseorang untuk mengingatkan kita. Sering sekali aku menjadi diri yang dipikirkan orang lain, selalu ingin terlihat baik dan sempurna didepan orang lain, bukankah aku terlalu tajam pada diriku? Tak menjadi diri sendiri, tapi selalu berusaha menjadi yang diinginkan orang lain. Sulit, ya! Karena akupun tau seperti apa diriku sebenarnya.
Ketika ketidaksamaan jalan dengan orang lain menbuat aku ingin memutar langkah dan menyamakan lagi agar tidak berbeda.
Berjalan sendiri dijalan yang berbeda membuat kita merasa kecil dan ingin menyamakan jalan dengan lainnya. Karena takut akan kekecewaan dan takut akan kesendirian. Benar atau salah tidak diperdulikan asal tidak berjalan sendiri dijalan yang berbeda.
Ingin dan selalu ingin menjadi sesuatu yang hebat seolah kita bukan apa apa pasti pernah kita rasa, sulit rasanya merasa puas dan menghargai diri sendiri.
Tapi bukankah dengan menghargai diri sendiri merupakan suatu awal untuk mencapai kehebatan yang lainnya?
Hargai lah dirimu sendiri bila ingin dihargai orang lain. Jangan pernah menganggap kamu hanya dedaun kering atau remahan cookies yang tidak ada arti apa apa. Waktu akan tetap berjalan meski kita meminta untuk menunggu.sebap waktu adalah penghambat atau pemberi lukamu. Itu semua tergantung dari pemeliharaanmu akannya. Waktu tak akan pernah menunggu kita untuk memulai sesuatu untuk bisa berubah, ia akan berjalan sebagaimana mestinya, dan kitapun akan tertinggal jauh dari nya. Semakin lama menunda semakin jauh waktu yang berlalu dan nanti sampailah kita dititik dimana sesal menghampiri.
Comments