Berhenti mencari orang yang sempurnah tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yang pantas dicintai.!! ✌👌
because god knows what is best for his servant
Cinta itu sesuatu yang ambigu, teman.
Kamu memilih berhenti mencari seseorang yang
sempurna untuk dicintai disatu sisi, dan kamu memilih belajar untuk
mempersiapkan diri menjadi seseorang yang pantas untuk dicintai disisi lain.
Jika semua spesies homo-sapiens di bumi datar
memegang prinsip yang sama denganmu maka kamu, aku, bahkan kita semua tidak
akan pernah menemukannya sesuai dengan apa yang kamu ekspetasikan dari bentuk
kekecewaanmu sendiri.
Cinta itu universal, cinta itu membangun, segala
apapun yang berkembang dalam diri kita adalah bentuk cinta. Cinta itu bukan
kesempurnaan, tidak ada sesuatu yang sempurna dan tidak ada sesuatu yang
sepenuhnya tidak sempurna, sebenarnya disini ada paradox. Kesempurnaan itu
hanyalah ilusi dalam pikiran kita, bagaimana pun juga seseorang atau bahkan
hewan sekalipun memiliki dikotomi, dua sisi yang berbeda dalam satu koin.
Disatu sisi memiliki kelebihan dan disisi lainnya memiliki kekurangan. Kalau
saya mengkonsepkan kesempurnaan (abstrak) dalam pikiran saya sendiri dengan
adanya kelebihan dan kekurangan dari esensi orang yang saya rasa cintai, dengan
kata lain saya merasa ada kontak emosional dengan orang yang saya cintai selama
ini.
Oke, lanjut. . . Sepertinya saya juga sedang
mengalami polemik dalam diri saya sendiri, maka dari itu saya sangat bernafsu
untuk mengomentari status ini wk wk wk, hustttt bernafsu bukan berarti nafsu
itu ya :v , anggap saja hasrat saya
punya selera makan yang sama dengan seleramu.
Kepantasan? Kita mempersiapkan diri untuk pantas
dicintai, bagaimana bisa kita merasa pantas dicintai oleh diri yang lain
sementara diri kita sendiri belum bisa mencintai diri sendiri dengan segala
kelebihan dan kekurangannya, hidup ini dinamis, teman. Kepantasan hanya
menuntut nilai, iya nilai, kita menilai kepantasan itu hanya menggunakan satu
persepsi saja, dengan kata lain kepantasan itu hanya untuk kepentingan diri
kita snediri. Tapi bagaimanapun juga,
kepantasan itu hanyalah menuntut diri untuk tidak menerima realitas apa adanya, kepantasan hanyalah bentuk
kekecewaan diri kita terhadap diri yang lain atas harapan yang telah kita
rencanakan dimasa lalu,
berhentilah untuk pantas atau tidak pantas
untuk dicintai ataupun mencintai, karena kepantasan itu hanyalah kekecewaan dan
penyesalan.
Jika Tuhan itu mahatahu, maka Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Dan Tuhan tahu apa yang terburuk bagi hamba-Nya.
Jika Tuhan itu mahakuasa, maka Tuhan mampu mengubah kacamata-Nya dengan para hamba-Nya.
Sebenarnya, Tuhan yang mahatahu dari keinginan Anda adalah diri Anda sendiri, karena hanya Anda yang benar-benar tahu apa yang Anda inginkan. Tidak ada diri lain yang tahu lebih baik dari apa yang Anda ketahui dalam keinginan Anda. Dan jika ada diri lain yang menanyakan keinginan Anda maka Anda juga tahu bahwa Anda tidak dapat sepenuhnya memberitahunya.
Jika Tuhan itu mahakuasa, maka Tuhan mampu mengubah kacamata-Nya dengan para hamba-Nya.
Sebenarnya, Tuhan yang mahatahu dari keinginan Anda adalah diri Anda sendiri, karena hanya Anda yang benar-benar tahu apa yang Anda inginkan. Tidak ada diri lain yang tahu lebih baik dari apa yang Anda ketahui dalam keinginan Anda. Dan jika ada diri lain yang menanyakan keinginan Anda maka Anda juga tahu bahwa Anda tidak dapat sepenuhnya memberitahunya.
Comments