Rest In Peace Chester Bennington (1976-2017) You’ll be Forever in My Heart:) My heart is broken, My soul will never be put back together. You took part of me with you Chester. Thank You for everything, you’re my inspiration, my idol, my hero and my hope. I’ll always love you and you’ll be forever in my heart. I’m just so heartbroken and crying as I write this post. Ya, saat menulis tulisan ini saya sedang meneteskan air mata. Tidak pernah membayangkan akan kehilangan satu-satunya artis yang paling saya kagumi dan berpengaruh dalam hidup saya. I’m still shocked, sad and denial. Chester Bennington, meninggal bunuh diri tanggal 20 juli 2017 di rumahnya di LA. Berita tersebut membuat hati para fans (khususnya saya) hancur berkeping-keping. Jujur saya masih sedih hingga hari ini. I dont think I would love any any other artist the way I love Chester. My love for him is endless and nothing will ever compare. Chester Bennington adalah artis pertama
Racun di Sekitar Kita Semua kekacauan ini berakar pada kegagalan manusia menata dirinya sendiri. Mereka gagal menata pikirannya dan kemudian juga gagal menata kehidupan bersama yang berpijak pada keadilan dan kemakmuran. Lebih dari itu, kegagalan tata kelola kehidupan ini juga membawa kerusakan pada hewan dan tumbuhan lainnya. Seluruh alam terancam rusak, karena manusia gagal menata hidupnya. Mengapa manusia gagal menata hidupnya? Mengapa ia gagal membangun hidup bersama yang adil dan makmur untuk semua? Saya melihat, pikiran manusia dilumurin oleh racun. Akibatnya, pikiran nya tak lagi mampu melihat keadaan secara tepat. Pikirannya pun tidak bisa bersikap menanggapi keadaan dengan tepat. Racun ini berkembang dari kesalahan berpikir yang diajarkan kepada kita, lalu berkembang menjadi kebiasaan sekaligus bagian dari kepribadian kita sendiri. 1. Racun pertama adalah kesalahan berpikir mendasar soal waktu. Kita percaya, bahwa masa lalu itu ada. Akhirnya, banyak orang terjeba